VIVAnews - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan bahwa terjadi peningkatan air laut di daerah Kalimantan Selatan hingga sekitar 50 meter.
"Kami menemukan adanya magrove atau hutan bakau di 50 meter di bawah permukaan laut," kata Peneliti Oceanografi LIPI, Hasanuddin, di Jakarta, Senin 27 Desember 2010.
Seperti diketahui, hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai.
Meski demikian, Hasanuddin tidak mau terburu-buru menyimpulkan apakah kenaikan air laut ini disebabkan karena adanya perubahan iklim atau tidak. "Kami masih menduga apakah mangrove ini memang sudah tumbuh di situ sejak lama atau memang terbawa arus laut dan kemudian tumbuh di situ," ujarnya. "Kami masih mencari bukti pendukungnya."
Menurut Hasanuddin, kondisi ini tidak hanya terjadi di Kalimantan Selatan saja. Tapi juga terjadi di daerah Cina Selatan hingga ke paparan sunda. "Proses ini diperkirakan terjadi secara bertahap sejak 11 ribu tahun," ujarnya.
Selain itu, LIPI juga menemukan bahwa di jarak 250 kilometer dari muara Barito, masih dipengaruhi oleh air tawar. "Jadi belum tercampur air laut. Ini sangat mempengaruhi proses aliran arus lintas indonesia secara keseluruhan," ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut Hasanuddin, LIPI masih mencoba memastikan biota laut yang hidup di perairan tersebut. "Masih diteliti apakah ada ikan baru yang hidup di situ," ujarnya. (umi)
Senin, 27 Desember 2010
Ditemukan Hutan Mangrove di Bawah Laut Kalsel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar