Sabtu, 31 Juli 2010

Antara 'Keong Racun' dan Justin Bieber


VIVAnews - Sinta Nuriansyah dan Jovita Adityasari iseng bergaya sambil lipsync lagu dangdut 'Keong Racun' di depan webcam sebuahlaptop. Dua remaja yang sama-sama berusia 19 tahun itu sekadar ingin bergaya, memamerkan video itu kepada teman-teman mereka di Facebook.

Mereka pun mengunggah video berdurasi 5 menit 14 detik itu ke Youtube pada 23 Juni 2010, seperti ribuan orang lainnya. Niat mereka hanya narsis semata, tak lebih tak kurang.

Tapi yang datang kemudian adalah roket popularitas yang lalu melontarkan nama mereka ke seantero jagat.

Video kocak itu 'meracuni' ratusan ribu pengunjung Youtube untuk menontonnya. Sebagian mengunduh dan menyebarnya ke Kaskus, Facebook, dan Twitter. Impaknya luar biasa.

'Keong Racun' menduduki puncak trending topicdi Twitter, mengalahkan perbincangan soal film Inception dan rencana pengunduran diri bos perusahaan minyak British Petroleoum, Tony Hayward.

Kegemparan ini membuat Jojo sempat syok. Alih-alih kegirangan, mojang Bandung itu takut mendapat masalah. Ia sempat menghapus video itu dari akunnya di Youtube dan Facebook. Tapi percuma. Video terlanjur menyebar. Pemberitaan media massa membuat video mereka semakin diburu.

"Setelah tahu banyak yang upload, saya kaget dan khawatir. Khawatir kalau ada yang menganggap hanya cari sensasi atau apalah, padahal asli ini hanya iseng dan tidak ada maksud apapun. Kami takut videonya disalahgunakan. Makanya kami hapus video asli tersebut. Eh, taunya muncul lagi," kata Jojo kepada VIVAnews.com.

Dalam sekejap, Sinta dan Jojo mencelat sebagai selebriti. Bukan hanya menjadi incaran wartawan, mereka juga dilirik Charlie ST12 yang telah membeli hak cipta lagu karya Subur Tahroni itu. Bahkan beberapa perusahaan rekaman sudah menawari kontrak. (Baca: Asal Usul ‘Keong Racun’ dan Charlie ST12 Lirik Shinta-Jojo 'Keong Racun')

Dan benar kata nenek, rezeki kalau sudah datang sulit ditolak.

Jojo dihadiahi beasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan, tempat ia kuliah. Dia dianggap kreatif dan memberi citra positif bagi kampus. Gara-gara 'Keong Racun,' mahasiswi semester V Jurusan Hubungan Internasional itu bahkan bakal dijadikan ikon universitasnya.

Gara-gara Youtube

Sinta-Jojo bukanlah fenomena baru. Di Filipina, kakak beradik James Ronald dan Rodfil juga melakukan hal sama. Duo Moymoy Palaboy itu mengunggah sejumlah video berisi aksi mereka lipsync lagu-lagu populer. Aksi itu lalu memikat jutaan orang dan mengantarkan keduanya ke panggung profesional sebagai superstar.

Contoh paling fenomenal adalah kisah Justin Bieber. Penyanyi 16 tahun yang tengah digandrungi remaja dunia ini juga mengawali sukses dengan bernarsis ria di Youtube. Aksinya di dunia maya lantas memikat seorang manajer musik bernama Scooter Braun yang kemudian memperkenalkannya kepada Usher. Dari perkenalan itu, Bieber meraih kontrak rekaman dengan Island Records dan melejit menjadi bintang dunia.

Apakah Sinta dan Jojo akan seberuntung itu? Bisa jadi. Tawaran untuk memasuki dunia rekaman profesional sudah di depan mata mereka. (kd)

• VIVAnews

Saingi iPad, Blackberry Luncurkan BlackPad

JAKARTA--MI: Rupanya perusahaan pembuat BlackBerry. Research In Motion (RIM), tidak ingin Apple Inc, kompetitor mereka, menjual iPad sendirian.

Seperti diketahui, kini iPad laku keras di pasaran. RIM dikabarkan akan segera mengeluarkan PC Tablets serupa yang diberi nama BlackPad.

RIM baru mendaftarkan domain tersebut dua atau tiga hari sebelum pembuatan domain itu. Tadinya BlackPad.com dimiliki oleh orang lain dan sempat berpindah tangan juga.

Menurut situs MobileChrunch, RIM akan membuat domain itu sebagai homepagekomputer tablet yang akan diluncurkannya sekaligus menjadikan nama blackpad sebagai "merek dagang" PC tabletnya.

Disamping dapat digunakan dalam produknya, kemungkinan lain dari pembelian BlackPad.com hanyalah sekadar untuk mencegah penyalahgunaan. Ini karena rumor nama BlackPad untuk tablet BlackBerry sudah cukup lama beredar.

Catatan dari Wall Street Journal memaparkan bahwa tablet BlackBerry ini akan menggunakan prosesor berkapasitas 1 GHz. Tablet layar sentuh sebesar 7 inci ini akan disertakan dengan koneksi 3G dan dual kamera 16 megapiksel serta mendukung kemampuan gambar dan grafis 3D.

Lantas setelah ini, akankan muncul produk-produk lain yang menggunakan akhiran Pad? (Yahoo/OL-9)

Benarkah Rp 1.000 Jadi Rp 1?

Jakarta - Pernahkan anda membayangkan untuk menerima gaji sebesar Rp 1.500 per bulan? Ya, kemungkinan besar hal tersebut akan terjadi kira-kira 5 tahun kedepan jika saat ini gaji anda sebesar Rp 1,5 juta.

Pasalnya, Bank Indonesia (BI) tengah melakukan pembahasan internal untuk dapat melakukan redenominasi. Redenominasi yaitu pengurangan nilai pecahan tanpa mengurangi nilai dari uang tersebut. Kasarnya, angka nol dalam sebuah pecahan akan dikurangi, jika dikurangi 3 angka nol maka Rp 1.000.000 akan menjadi Rp 1.000.

"Redenominasi itu prosesnya akan dibicarakan dulu dengan pemerintah dan presiden dan harus melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru kita sosialisasikan," ujar Gubernur Bank Indonesia terpilih Darmin Nasution di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Sabtu (31/07/2010).

Darmin menuturkan, pihaknya akan segera menyampaikan hasil final pembahasan internal kepada pemerintah di tahun 2010. "Belum bisa diputuskan sekarang berapa angka nol yang dikurangi apakah 3 atau 4 namun hasil pembahasan akan diusahakan disampaikan ke pemerintah tahun 2010 ini," jelas Darmin.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia S Budi Rochadi mengatakan, dalam melakukan redenominasi membutuhkan waktu antara empat sampai lima tahun.

"Prosesnya tidak singkat, harus membutuhkan 4 sampai 5 tahun," katanya.

Menurut Budi, diperlukan adanya penarikan uang secara bertahap yang beredar di masyarakat. Seperti diketahu uang pecahan Indonesia yang terbesar saat ini Rp 100.000.

Uang rupiah saat ini tercatat mempunyai pecahan terbesar kedua di dunia, terbesar pertama adalah mata uang Vietnam yang mencetak 500.000 Dong. Namun tidak memperhitungkan negara Zimbabwe, negara tersebut pernah mencetak 100 miliar dollar Zimbabwe dalam satu lembar mata uang.

Budi menuturkan, untuk bisa melakukan penyederhanaan satuan uang tersebut membutuhkan sejumlah persyaratan. Setidaknya ada tiga syarat yang mutlak dipenuhi yaitu kondisi perekonomian yang stabil, inflasi rendah dan stabil, serta adanya jaminan stabilitas harga.

"Hal yang paling sulit dilakukan dengan cepat dan mudah adalah sosialisasi kepada seluruh masyarakat Indonesia yang mencapai ratusan juta jiwa," tukasnya. (dru/ang)

Pria yang Cukup Sering Tampil di TV

His name is Paul "News Raider" Yarrow. The guy appears on live news at random times and places with noticeable regularity.








Misteri Penampakan Wajah di Mars Terpecahkan

Sebuah foto Planet Mars yang diambil satelit Viking 1 milik Amerika Serikat pada 25 Juli 1976, memicu ribuan teori konspirasi.

Foto itu mengejutkan, karena menampakkan sebuah tonjolan mirip wajah manusia di permukaan planet merah -- lengkap dengan bentuk mata, hidung, dan mulut.

Pasca penemuan itu, spekulasi berkembang. Banyak yang menganggap struktur wajah manusia itu adalah buatan mahluk cerdas penghuni Mars di masa lalu -- bukti keberadaan 'alien Mars'.

Padahal, Badan Antariksa AS, NASA telah menjelaskan fenomena tersebut, pada 31 Juli 1976.

Dijelaskan NASA dalam rilisnya, 'wajah Mars' itu adalah mesa -- formasi batu curam dengan puncak yang relatif rata.

Mesa 'Wajah Mars' berada di wilayah Cydonia. "Ini adalah salah satu foto yang diambil di lintang utara Mars oleh Viking."

"Gambar ini menunjukkan mesa yang tererosi yang bentuknya menyerupai kepala manusia -- menunjukkan ilusi seperti mata, hidung dan mulut," demikian isi rilis NASA ke media saat itu.

Dijelaskan Mars, foto tersebut diambil pada 25 Juli 1976 dalam kisaran jarak 1.873 kilometer.

Namun, penjelasan itu tak mempan. Para penganut teori konspirasi berkeras, 'wajah' itu adalah artefak peradaban manusia kuno di Planet Mars.

Mereka bahkan menuduh NASA sengaja menutup-nutupi adanya kehidupan lain di luar Bumi.

Bahkan -- ketika satelit NASA kembali mengambil foto obyek yang sama pada 1990-an dan 2001 -- yang menunjukkan bahwa 'wajah itu hanya sebuah bukit terjal.

Foto terbaru yang dirilis Jumat 30 Juli 2010, makin memperkuat bantahan spekulasi tersebut.

Foto hasil bidikan kamera canggih milik Badan Antariksa AS, NASA, HiRISE menunjukkan wajah manusia di Mars adalah bukit batu besar di tengah gurun pasir.

Gambar yang dihasilkan HiRISE adalah foto terdekat dari obyek fenomenal itu. HiRISE mengambil gambar tersebut dari satelit Reconnaissance yang mengorbit 300 kilometer di atas Mars -- jauh lebih dekat dari posisi tahun 1976, 1.873 kilometer. (sj)

(Daily Mail)

Jumat, 30 Juli 2010

Kalimat Rahasia Microsoft

Setelah sudah lama tidak menulis akhirnya ian ingin menulis lagi karena melihat blog ian yang terus berkembang maka dari itu ian tidak ingin apa yang ian sudah capai hilang seketika,Sebenarnya tidak update 1 minggu saja membuat alexa turun namun masih di rank 500,000 dan ian bersyukur
dengan pengunjung yang dating semakin meningkat dari hari ke hari membuat ian tidak harus selalu blogwalking,Mengapa karena itu akan memakan waktu yang cukup lama sudah gitu ian kan anak sekolahan masih butuh belajar…

Selesai dah intermezonya sekarang ian mau membagikan sebuah ilmu yang pastinya bermanfaat dengan judul Kalimat rahasia Microsoft..Mau tau gak sob yukk itukin selanjutnya !!..

Kalimat Rahasia Microsft

Kalimat Rahasia Notepad

1. Pertama buka Notepad dengan cara Start All à Programs Accessories Notepad

2. Setelah itu ketik kalimat berikut “Bush hid the facts” tanpa tanda petik

3. Simpan dengan nama apa saja yang penting formatnya txt

4. Tutup notepadnya lalu buka kembali dan keajaiban akan terlihat wkwkwkw

5. Satu kalimat rahasia Microsoft telah di selesaikan…

Kalimat Rahasia Ms.Word

1. Pertama jalankan program Ms.Word dengan cara Start All Program Ms.Oficce Ms.Word

2. Setelah itu ketik lah kalimat “=rand(200,99)” tanpa tanda petik okee

3. Tekan enter dan lihat hasilnya wkwkwk

4. Dua kalimat rahasia Microsoft telah di selesaikan…

Kalimat Rahasia untuk memberikan nama

1. Buat Folder lalu beri nama “CON” tanpa tanda petik

2. Lihat hasilnya

3. Tiga Kalimat rahasia Microsoft telah selesai…..



Kalimat Rahasia Windows 7 untuk Internet Explorer 7

1. Masukan di Address bar kalimat res://shdoclc.dll/wcee.htm

2. Lalu cari kode Function Onload 0

3. Setelah itu akan tampil kode If(Decodestr(“gurjPRR”) !=window.name) retrun; (Hapus fungsi IF nya)

4. Lalu save dengan nama egg.html dan buka kembali dengan IE 7

5. Lalu lihatlah keajaibannya heheheh

6. Selesai sudah Kalimat Rahasia Microsoft


Apakah sobat tahu kalimat rahasia Microsoft adalah Easter egg atau dalam istilah komputer adalah program tersembunyi atau pesan tersembunyi yang dibuat oleh programmer…

Apakah sobat masih ingin rahasia rahasia Microsoft nih posting ian yang terdahulu juga membahas tentang rahasia rahasia Microsoft contohnya Keyboar bisa jadi Mouse,Beri Nama Folder tanpa nama dll…….dan bagi yang sudah mencoba ayo jangan lupa komentar supaya ian tambah semangat lagi post tulisan terbaru kasihan tulisan yang lain masih nunggu hehehehehe…

Rahasia Microsoft

http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Do u know the answer of these matters below?

cobain dech .... bukan virus kok ....

Anda sering menggunakan produk Microsoft ??
Antara Lain Office, Notepad, Windows ??

Nah mari kami perlihatkan keanehan Produk dari Microsoft :
1. Di Negara India seseorang menemukan kenehan pada Seluruh System Operasi
Buatan Microsoft (NT, XP, Win 95,96,97,98, Win ME, Mungkin Vista Sekalipun)
Caranya buat Folder dan beri nama Folder tersebut dengan nama CON apakah
anda bisa?? Aneh Bukan

2. Pernahkan anda dengar Notepad?
Bukalah Notepad anda biasanya teletak pada menu
Start>Programs>Accessorie>Notepad
lalu ketik Bush hid the facts kemudian simpan Notepad tersebut lalu
bukalah kembali file tersebut, Apa yang anda lihat ??? Keren atau Aneh ?

3. Ini yang lebih parah bahkan seluruh team Bill gates tidak ada yang
mengetahuinya bahkan Bill gates sekalipun
Sumber lain mengatakan ini adalah rahasia Bill Gates sendiri dalam
mencintai produknya
Caranya Bukalah Microsoft Word apa saja (Word 97,XP,2000,2003 atau 2007)
lalu ketik =rand (200, 99) kemudian anda tekan enter ??? WOW ....
Rahasia Dokumen Anda?? apakah menurut anda aman??? Sttt... Hanya anda yang
tau ;)
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

-----------------

Ini jawabannya :
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Dear All,

[1]
CON adalah salah satu reserved words di windows yang ga boleh dipake. Sama hal-nya dengan NUL, COM1-COM9, LPT1-LPT9. Ini jg berlaku di Linux, dimana hardware resource direpresentasikan layaknya suatu file. Misalnya: /dev/tty, /dev/null dsb. Tapi kita tetep bisa kok bikin folder CON, caranya:

- buka command prompt
- ketik "mkdir \\.\c:\con"
- akses direktori "dir \\.\c:\con"
- hapus direktori "rmdir \\.\c:\con"


[2]

Pas waktu kalimat "bush hid the facts" disimpan ke sebuah file, notepad menyimpan tanpa masalah. Bisa dibuktikan dengan membuka file tersebut dengan editor lain, misalnya wordpad. Masalah baru muncul waktu file tsb dibuka oleh notepad itu sendiri. Sebelum membuka file itu, notepad berusaha ngedeteksi encoding yg digunakan. Ternyata algoritma deteksi ini keliru jika file yang dimaksud mengandung kalimat dengan pola 4-3-3-5 karakter sehingga membentuk kode ASCII tertentu. Akibatnya file yg disimpan dalam encoding ANSI tsb malah dibuka dalam encoding UTF-16.


[3]

Sama sperti kalau kita membuat suatu program, lumrah kalo pengembang software 'menyisipkan' hal-hal yang menarik di software buatannya. Hal-hal ini disembunyikan dan dapat diakses dengan cara-cara/trik-trik tertentu. Ini disebut "easter egg". Trik di word itu salah satu easter egg.

See... IT is sometime fun!

Jakarta, Ibukota Dalam Hitungan Waktu?



SBY tengah memikirkan lokasi baru pusat pemerintahan. Kalau seperti Malaysia itu tanggung dan tidak sepenuh hati. Cuma 40 km. Sehingga sebagian tidak pindah rumah dan akhirnya jadi jauh dan macet.

Harusnya seperti Brazil yang memindahkan ibukotanya begitu jauh dari Rio de Janeiro ke Brasilia, atau Amerika Serikat dari New York ke Washington DC, Jepang dari Kyoto ke Tokyo, Australia dari Sidney ke Canberra, Jerman dari Bonn ke Berlin.

Karena jauh akhirnya pada pindah rumah. Kalau dekat, misalnya di Jonggol atau Sentul, niscaya orang Tangerang, Bogor, Jakarta, Bekasi, Depok tetap tinggal di rumahnya dan berkantor di ibukota baru. Jalan jauh dan kemacetan pun terus berlangsung.

Pemindahan Ibukota Negara Indonesia dari Jakarta

Pertama-tama kita harus sadar bahwa pemindahan ibukota dari satu kota ke kota lain adalah hal yang biasa dan pernah dilakukan. Sebagai contoh, Amerika Serikat pernah memindahkan ibukota mereka dari New York ke Washington DC, Jepang dari Kyoto ke Tokyo, Australia dari Sidney ke Canberra, Jerman dari Bonn ke Berlin, sementara Brazil memindahkan ibukotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia. Indonesia sendiri pernah memindahkan ibukotanya dari Jakarta ke Yogyakarta.

Over Populasi (Jumlah penduduk melebihi daya tampung) merupakan penyebab utama kenapa banyak negara memindahkan ibukotanya. Sebagai contoh saat ini Jepang dan Korea Selatan tengah merencanakan pemindahan ibukota negara mereka. Jepang ingin memindahkan ibukotanya karena wilayah Tokyo Megapolitan jumlah penduduknya sudah terlampau besar yaitu: 33 juta jiwa. Korsel pun begitu karena wilayah kota Seoul dan sekitarnya jumlah penduduknya sudah mencapai 22 juta. Bekas ibukota AS, New York dan sekitarnya total penduduknya mencapai 22 juta jiwa. Jakarta sendiri menurut mantan Gubernur DKI, Ali Sadikin, dirancang Belanda untuk menampung 800.000 penduduk. Namun ternyata di saat Ali menjabat Gubernur jumlahnya membengkak jadi 3,5 juta dan sekarang membengkak lagi hingga daerah Metropolitan Jakarta yang meliputi Jabodetabek mencapai total 23 juta jiwa.



Jadi pemindahan ibukota bukanlah hal yang tabu dan sulit. Soeharto sendiri sebelum lengser sempat merencanakan pemindahan ibukota Jakarta ke Jonggol.

Kenapa kita harus memindahkan ibukota dari Jakarta? Apa tidak repot? Apa biayanya tidak terlalu besar? Jawaban dari pertanyaan ini harus benar-benar tepat dan beralasan. Jika tidak, hanya buang-buang waktu, tenaga, dan biaya.

Pertama kita harus sadar bahwa ibukota Jakarta di mana lebih dari 80% uang yang ada di Indonesia beredar di sini merupakan magnet yang menarik penduduk seluruh dari Indonesia untuk mencari uang di Jakarta. Arus urbanisasi dari daerah ke Jakarta begitu tinggi. Akibatnya jika penduduk Jakarta pada zaman Ali Sadikin tahun 1975-an hanya sekitar 3,5 juta jiwa, saat ini jumlahnya sekitar 10 juta jiwa. Pada hari kerja dengan pekerja dari wilayah Jabotabek, penduduk Jakarta menjadi 12 juta jiwa.

Jumlah penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi diperkirakan sekitar 23 juta jiwa. Padahal tahun 1986 jumlahnya hanya sekitar 14,6 juta jiwa (MS Encarta). Jika Jakarta terus dibiarkan jadi ibukota, maka jumlah ini akan terus membengkak dan membengkak. Akibatnya kemacetan semakin merajalela. Jumlah kendaraan bertambah. Asap kendaraan dan polusi meningkat sehingga udara Jakarta sudah tidak layak hirup lagi. Pohon-pohon, lapangan rumput, dan tanah serapan akan semakin berkurang diganti oleh aspal dan lantai beton perumahan, gedung perkantoran dan pabrik. Sebagai contoh berbagai hutan kota atau tanah lapang di kawasan Senayan, Kelapa Gading, Pulomas, dan sebagainya saat ini sudah menghilang diganti dengan Mall, gedung perkantoran dan perumahan.

Hal-hal di atas akan mengakibatkan:
  1. Jakarta akan jadi kota yang sangat macet
  2. Dengan banyaknya orang bekerja di Jakarta padahal rumah mereka ada di pinggiran Jabotabek, akan mengakibatkan pemborosan BBM. Paling tidak ada sekitar 6,5 milyar liter BBM dengan nilai sekitar Rp 30 trilyun yang dihabiskan oleh 2 juta pelaju ke Jakarta setiap tahun.
  3. Dengan kemacetan dan jauhnya jarak perjalanan, orang menghabiskan waktu 3 hingga 5 jam per hari hanya untuk perjalanan kerja.
  4. Stress meningkat akibat kemacetan di jalan.
  5. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) juga meningkat karena orang berada lama di jalan dan menghisap asap knalpot kendaraan
  6. Banjir dan kekeringan akan semakin meningkat karena daerah resapan air terus berkurang.
  7. Jumlah penduduk Indonesia akan terpusat di wilayah Jabodetabek. Saat ini saja sekitar 30 juta dari 200 juta penduduk Indonesia menempati area 1500 km2 di Jabodetabek. Atau 15% penduduk menempati kurang dari 1% wilayah Indonesia.
  8. Pembangunan akan semakin tidak merata karena kegiatan pemerintahan, bisnis, seni, budaya, industri semua terpusat di Jakarta dan sekitarnya.
  9. Tingkat Kejahatan/Kriminalitas akan meningkat karena luas wilayah tidak mampu menampung penduduk yang terlampau padat.
  10. Timbul bahaya kelaparan karena over populasi dan sawah berubah jadi rumah, kantor, dan pabrik. Saat ini pulau Jawa yang merupakan pulau terpadat di dunia 7 x lipat lebih padat daripada RRC. Kepadatan penduduk di Jawa 1.007 orang/km2 sementara di RRC hanya 138 orang/km2. Tak heran di pulau Jawa banyak orang yang kelaparan dan makan nasi aking.

Untuk itu diperlukan penyebaran pusat kegiatan di berbagai kota di Indonesia. Sebagai contoh, di AS pusat pemerintahan ada di Washington DC yang jumlah penduduknya hanya 563 ribu jiwa. Sementara pusat bisnis ada di New York dengan populasi 8,1 juta. Pusat kebudayaan ada di Los Angeles dengan populasi 3,9 juta. Pusat Industri otomotif ada di Detroit dengan jumlah penduduk 911.000 jiwa.

Di AS kegiatan tersebar di beberapa kota. Tidak tertumpuk di satu kota. Sehingga pembangunan bisa lebih merata.

Indonesia juga harus begitu. Semua kegiatan jangan terpusat di Jakarta. Jika tidak, maka jumlah penduduk kota Jakarta akan terus membengkak. Dalam 10-20 tahun, Jakarta akan jadi kota yang mati/semrawut karena jumlah penduduk yang terlampau banyak (saat ini saja kemacetan sudah luar biasa).

Biarlah Jakarta cukup menjadi pusat bisnis. Untuk pusat pemerintahan, sebaiknya dipindahkan ke Kalimantan Tengah.


Kenapa Kalimantan Tengah? Kenapa tidak di Jawa, Sulawesi, atau Sumatra?



Pertama Jawa adalah pulau kecil yang sudah terlampau padat penduduknya. Luas pulau Jawa hanya 134.000 km2 sementara jumlah penduduknya sekitar 135 juta jiwa. Kepadatannya sudah mencapai lebih dari 1.000 jiwa per km2. Apalagi pulau Jawa yang subur dengan persawahan yang sudah mapan seharusnya dipertahankan tetap jadi lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia. Kalau dipaksakan di Jawa, maka luas sawah akan berkurang sebanyak 50.000 hektar! Produksi beras/pangan lain akan berkurang sekitar 200 ribu ton per tahun! Indonesia akan semakin kekurangan pangan karenanya. Selama ibukota tetap di Jawa, pulau Jawa akan semakin padat dan pembangunan tidak tersebar ke seluruh Indonesia. Jawa sudah kebanyakan penduduk/over-crowded!

Ada pun pulau Sumatera letaknya relatif agak di Barat. Dengan jumlah penduduk lebih dari 42 juta, pembangunan di Sumatera sudah cukup lumayan.

Sulawesi dengan luas 189.000 km2 dan jumlah penduduk sekitar 15 juta jiwa masih terlalu kecil wilayahnya. Sumatera dan Sulawesi adalah pulau yang subur dan cocok untuk pertanian. Jadi sayang jika pertumbuhan jumlah penduduk dipusatkan di situ. Belum lagi kedua wilayah ini rawan dengan gempa bumi dan tsunami.

Ada pun Kalimantan luasnya 540.000 km2 dengan jumlah penduduk hanya 12 juta jiwa. Pulau Kalimantan jauh lebih luas dibanding pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi dan jumlah penduduknya justru paling sedikit.



Di pulau Kalimantan juga tidak ada gunung berapi dan merupakan pulau yang teraman dari gempa. Sementara di pesisir Kalimantan Tengah yang berbatasan dengan Laut Jawa juga ombak relatif tenang dan aman dari Tsunami. Ini cocok untuk jadi tempat ibukota Indonesia yang baru.

Sebaliknya Jakarta begitu dekat dengan gunung Krakatau yang ledakkannya 30 ribu x bom atom Hiroshima dengan tsunami setinggi 40 meter. Efek ledakan Krakatau terasa sampai Afrika dan Australia. Sekarang gunung Krakatau yang dulu rata dengan laut telah “tumbuh” setinggi 800 meter lebih dengan kecepatan “tumbuh” sekitar 7 meter/tahun. Sebagian ahli geologi memperkirakan letusan kembali terulang antara 2015-2083. Jadi Jakarta tinggal “menunggu waktu” saja…

Gerakan Pindah ibukota Hias Facebook

VIVAnews - Aspirasi pemindahan Ibukota Indonesia juga berkembang di jaringan media sosial Facebook. Sampai Kamis ini, 29 Juli 2010,VIVAnews menemukan belasan grup dan halaman bertema pemindahan Ibukota dari Jakarta.


Salah satu yang terbesar adalah "Dukung Pemindahan Ibukota Indonesia" yang didirikan Sayed Machfud. Grup ini diikuti 12.096 anggota dan diurus oleh dua orang termasuk Sayed.

Di bagian profilnya ditulis: "Kota bisnis dan pusat pemerintahan seharusnya terpisah, memutus mata rantai korupsi. Kesejahteraan wajib disebar dan dirasakan oleh seluruh anak Bangsa dari Sabang hingga Merauke. Undang teman Anda bergabung, tunjukkan Anda peduli."

Sayed menulis Jakarta mengemban beban predikat yang terlampau banyak. Selain sebagai Ibu Kota negara, Jakarta juga menjadi pusat pemerintahan, bisnis, dan pendidikan. Kondisi inilah yang kemudian menciptakan arus urbanisasi ke Jakarta dan kemacetan di mana-mana. Persoalan ini bisa jadi merupakan akar dari permasalahan kriminal, korupsi, penindasan hak asasi manusia dan tidak meratanya pembangunan di seluruh wilayah di nusantara.

Di bagian diskusi grup ini, sudah terdapat belasan posting mengenai isu ini. Diskusi pun berjalan ramai, terbukti dengan banyaknya masukan dari anggota.

Kemudian ada tujuh grup mendukung pemindahan Ibukota ke Kalimantan. Salah satu yang menarik adalah "Dukung Ibukota Pindah dari Jakarta ke Kota Merdeka, Kalimantan Tengah" yang didirikan Adhi Wena Wirya Wiyudi.

Dalam sebuah posting di bagian diskusi, Adhi menulis Jakarta sangat tidak layak lagi menjadi Ibukota. Jakarta sudah kelebihan populasi, katanya.

"Saat ini jumlahnya sekitar 10 juta jiwa. Pada hari kerja dengan pekerja dari wilayah Jabotabek, penduduk Jakarta menjadi 12 juta jiwa. Jumlah penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi diperkirakan sekitar 23 juta jiwa."

"Jika Jakarta terus dibiarkan jadi ibukota, maka jumlah ini akan terus membengkak dan membengkak. Akibatnya kemacetan semakin merajalela. Jumlah kendaraan bertambah. Asap kendaraan dan polusi meningkat sehingga udara Jakarta sudah tidak layak hirup lagi."

Adhi lalu melansir 10 macam dampak terhadap Jakarta. Beberapa di antaranya adalah kemacetan, pembangunan tidak merata, dan timbulnya kriminalitas yang tinggi.

Bagaimana menurut Anda? (kd)

• VIVAnews

GERINDRA ::: Kalimantan Ideal Jadi Ibukota

VIVAnews - Partai Gerakan Indonesia Raya mendukung wacana pemindahan Ibukota negara dari Jakarta. Menurut Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani, kawasan yang paling cocok adalah di Pulau Kalimantan.

"Wacana pemindahan Ibukota itu sudah dari zaman Bung Karno, tapi sampai sekarang tidak terlaksana," kata Muzani. "Jadi menurut saya, wacana ini sudah terlalu lama dan sudah terlalu sering, dalam setiap rezim kepresidenan ini selalu diwacanakan," katanya di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 26 Juli 2010.

Dan sekarang, menurut Muzani, jangan hanya sekadar wacana. Saatnya parlemen memutuskan. "Menurut kami, yang ideal itu membangun sebuah kawasan baru untuk Ibukota," katanya. "Yang paling ideal memang Kalimantan."

Kalimantan dinilai Muzani masih baik. Jika Ibukota dipindahkan ke sana, bisa terjadi pemerataan pembangunan. "Jakarta biar menjadi pusat bisnis," katanya.

"Tetapi ini menurut saya jangan cuma wacana-wacana saja. Harus ada kesepakatan serius antara pemerintah, DPR, dan semua pihak memindahkan Ibukota karena sudah banyak negara yang sudah berhasil," kata Muzani.

Muzani menyebut, Pakistan memindahkan Ibukota ke Islamabad, Arab Saudi dari Jeddah ke Riyadh, Australia dari Sydney ke Canberra, Malaysia pindah ke Putrajaya, dan Afrika Selatan pindah dari Capetown ke Johannesburg. "Jadi banyak yang berhasil kan. Nah, kita berhasil mewacanakan, belum berhasil melaksanakan," kata Muzani.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II Teguh Juwarno menggulirkan lagi usul pemindahan Ibukota ini dengan alasan Jakarta terlalu macet dan rawan gempa bumi. Namun Sekretaris Jenderal Golkar, Idrus Marham, menilai belum saatnya dilakukan pemindahan.

Kemacetan lalu lintas di Jakarta ini diperkirakan merugikan warga Jakarta Rp 17,2 triliun setiap tahun. Estimasi kerugian itu merupakan hasil penelitian Dinas Perhubungan Jakarta pada 2009. Saat ini, pemerintah mengupayakan pembangunan mass rapid transit di Jakarta dan membangun jalan baru.

• VIVAnews

Kota yang Jadi Daftar Ibukota

VIVAnews - Wacana pemindahan Ibukota atau pusat pemerintahan berkembang di setiap masa pemerintahan. Sejak era Presiden Soekarno, Soeharto sampai terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, wacana ini terus berkembang tanpa pernah direalisasikan.

Dalam buku berjudul 'Soekarno & Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya' karya Wijanarka disebutkan, dua kali Bung Karno mengunjungi Palangkaraya, Kalimantan Tengah -- untuk melihat langsung potensi kota itu menjadi pusat pemerintahan.

Wacana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kota Palangkaraya juga pernah diungkapkan Presiden pertama RI Soekarno. Saat meresmikan Palangkaraya sebagai ibu kota Provinsi Kalteng pada 1957, Soekarno ingin merancang menjadi ibu kota negara.

Palangkaraya, kota yang pernah diidamkan Bung Karno sebagai ibu kota, memiliki luas mencapai 2.678,51 km persegi. Bandingkan dengan luas Jakarya yang 661,52 km persegi. Selain itu, tak ada gunung api di sana. Palangkaraya juga jauh dari potensi gempa.

Sementara Teguh Juwarno, Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, kepada VIVAnews menyatakan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, lebih cocok. Menurut politisi Partai Amanat Nasional itu, Banjarmasin lebih berada di tengah dan lebih siap infrastrukturnya dibanding Palangkaraya.

Namun kemarin, Rabu 28 Juli 2010, anggota Komisi II dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Aria Bima, menyatakan Pontianak sebagai pilihannya. "Saya sih berharap pindah ke Pontianak,” kata Bima. “Letak Pontianak itu kan pas tengah dan pusatnya Indonesia. Saya kira yang seperti sentral Jakarta dan pakubuminya, ya di Pontianak itu,” kata Aria Bima.

Namun Yayat Supriyatna, planolog dari Universitas Trisakti, Jakarta, tak setuju dengan model pemindahan ibukota. Yayat lebih mendukung model redistribusi. Beberapa instansi pemerintahan dipindahkan dari Jakarta. "Misalnya ke Jonggol, Karawang, Kalimantan," katanya kepada VIVAnews, kemarin. Dengan begitu, kata Yayat, biaya bisa ditekan dan tujuan meredistribusi pembangunan juga tercapai.

Bagaimana dengan Anda?

• VIVAnews

Palangka Raya Representatif Jadi Ibukota Baru

Tahun 1957 saat meresmikan Kota Palangkaraya sebagai ibukota provinsi Kalimantan Tengah, Presiden Soekarno mengungkapkan gagasan Palangka Raya menjadi ibukotaIndonesia.

Potensi Palangkaraya memang berlimpah. Kaya sumber alam, daratannya luas, jauh dari gunung berapi, tidak rentan gempa, dan secara geografis berada di tengah-tengah Indonesia yang membentang dari timur ke barat. Itulah sedikit banyak alasan mengapa Soekarno menunjuk Palangka Raya sebagai kandidat kuat diantara wilayah yang lain.

Tetapi gagasan itu tak pernah kesampaian. Indonesia keburu disibukan dengan persiapan Asian Games dan ajang olahraga tandingan Olimpiade, Games of the New Emerging Forces (Ganefo).

Puluhan tahun kemudian, melihat kondisi Ibukota Jakarta yang macet, berpolusi, dan tak sanggup lagi menahan beban mobilitas warganya. Gagasan Soekarno itu menjadi sangat relevan.

Bayangkan, dengan beban sebagai pusat bisnis dan pusat pemerintahan, setiap tahun ‘biaya’ kemacetanJakarta mencapai Rp17,2 triliun. Belum ditambah beban sosial lain yang diakibatkan oleh minimnya ruang publik, ruang gerak yang terbatas, dan lingkungan yang tak ramah. Pendek kata, Jakarta benar-benar sudah sumpek.

Sekedar catatan, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta sudah mencapai 6,5 juta unit dengan angka pertumbuhan rata-rata 10 persen per tahun. Data Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkapkan penambahan jumlah kendaraan mencapai 2.000 unit setiap harinya,

sementara pertumbuhan jalan hanya kurang dari 1 persen per tahun dengan luas jalan 6,2 persen dari luas keseluruhan kota Jakarta.

Dengan data-data tersebut, banyak orang pesimis Jakarta terbebas dari segala beban yang menghimpitnya. Sekalipun nantinya tersedia transportasi massal cepat (Mass Rapid Transit), monorel, atau subway. Karena di saat bersamaan, hal itu juga akan memancing laju urbanisasi.

Akhirnya, solusi untuk mendistribusikan beban Jakarta menjadi sebuah keharusan. Dan wacana yang sedang kencang bergulir adalah memindahkan pusat pemerintahan (baca:ibukota) ke luar Jawa.

Mungkin perlu dana besar untuk mewujudkannya, tapi kondisinya memang menuntut demikian. Perlu langkah luar biasa, drastis, dan radikal. Jika tidak, Jakarta akan semakin merana yang dapat berakibat penurunan kualitas hidup penghuninya.

Mencontoh Malaysia

Rasanya Indonesia tak perlu malu menengok ke negara tetangga. Malaysia misalnya, meski kondisi Kuala Lumpur saat ini masih lebih ‘manusiawi’ dibanding Jakarta, mereka menyadari suatu saat Kuala Lumpur akan padat dan macet. Entah sepuluh atau dua puluh tahun ke depan.

Mereka lalu buru-buru memindahkan pusat pemerintahan ke Putrajaya, sebuah kota baru yang dibangun 25 km arah selatan Kuala Lumpur pada tahun 1995. Hasilnya, beban kepadatan Kuala Lumpur dapat terbagi dan mobilitas warganya terjamin.

Mereka menerapkan Putrajaya sebagai zona khusus, tempat aparat birokrasi bekerja. Kotanya didesain demikian rupa. Bersih, nyaman, futurusitik, dan terpenting, tak meninggalkan identitas lokal. Seluruh moda tranportasi yang tersedia juga sangat memadai ditunjang beragam fasilitas yang nyaman. Pokoknya, aparat birokrasi di sana tugasnya cuma bekerja dengan baik. Tak perlu mikirin macet atau polusi.

Pada masa Soeharto sempat muncul rencana memindahkan pusat pemerintahan ke Jonggol, Jawa Barat. Rencana ini cukup disambut baik, tapi entah kenapa rencana itu tak pernah terealisasi. Alias nol besar.

Jangan pernah malu meniru sesuatu yang baik, meski itu dilakukan oleh musuh kita. Itu pesan orang bijak. Maaf, jika Malaysia direpresentasikan sebagai musuh, yang acapkali kita sebut ‘tukang nyolong’ batik, reog, dan budaya kita, seharusnya kita malu sendiri. Kenapa mereka lebih visioner? Kenapa kita masih tak beranjak dari persoalan yang itu-itu melulu?

Tapi jangan-jangan bukannya introspeksi, kita malah sibuk curiga kalau si Mahathir itu mencuri ide Soekarno dan lagi-lagi menuduh mereka sebagai pencoleng. Jika kita berpikir begitu, silakan masuk kamar dan lanjutkan tidur. Jangan bangun–bangun lagi.

Kondisi Palangka Raya

Sejumlah kalangan baik dari pemerhati lingkungan dan anggota DPR mendukung wacana pemindahan ibukota ke Palangka Raya. Pemindahan ini mereka nilai sebagai jawaban atas beban kota Jakarta yang semakin berat.

Mari kita simak kondisi geografis Palangka Raya. Kota ini memiliki luas 2. 678,51 km² dengan kepadatan penduduk rata-rata 62,89 jiwa per kilometer persegi. Kota ini terletak pada 113°30`- 114°07` Bujur Timur dan 1°35`- 2°24` Lintang Selatan.

Secara geografis letaknya juga relatif berada di tengah Pulau Kalimantan. Menurut kabar, Soekarno juga memilih lebih Palangka Raya yang berada di tengah ketimbang Samarinda di Kalimantan Timur yang dekat dengan negara tetangga karena alasan pertahanan.

Topografi Palangka Raya terdiri dari tanah datar dan berbukit dengan kemiringan kurang dari 40%. Menurut Situs Resmi Pemerintah Kota Palangka Raya, kota ini mayoritas berupa hutan dan rawa dengan luas mencapai 2.409,89 Km2. Tanah Pertanian mencakup 12,65 Km2, perkampungan 45,54 Km2, perkebunan 22,30 Km2, sungai dan danau 118,72 Km2 dan lain-lain 69,41 Km2.

Kondisi geologi Palangka Raya merupakan endapan sungai dan rawa yang tersusun dari bahan-bahan liat kaolinit dan debu bersisipan pasir, gambut, dan kerakal. Selain kota ini juga berformasi Batuan Api (Trv) yang tersusun dari batuan breksi gunung api berwarna kelabu kehijauan dengan komponennya terdiri dari andesit, basalt dan rijang.

Di sejumlah bagian, Kota Palangka Raya juga termasuk ke dalam formasi Dahor (TQd) yang tersusun atas sebagian besar pasir kuarsa dengan dasar lempung, pada beberapa tempat terdapat sisipan konglomerat yang komponennya berupa batuan malihan, granit dan lempung.

Didukung posisi yang jauh dari gunung berapi dan pantai, menjadikan Palangka Raya termasuk ‘zona aman’ gempa. Bandingkan dengan Jakarta yang berada di bibir pantai Pulau Jawa yang rawan tsunami.

Bahkan Prof Dr Suparkah dari Bagian Riset Bidang Geologi Struktur LIPI mengatakan ada patahan yang memanjang dari Ciputat, Banten hingga Kota, Jakarta Pusat, yang sewaktu-waktu bisa bergeser dan menyebabkan gempa hebat di Jakarta. Menyusul pernyataannya, ia juga menegaskan, "Seluruh Indonesiakecuali Kalimantan rawan bencana gempa,"

Jika rencana ini terealisasi, ada beberapa wilayah yang bisa disiapkan untuk membangun infrastruktur pemerintahan. Hutan dan lahan rawa yang luasnya lebih dari dua juta kilometer persegi bisa dimanfaatkan. Tentu saja semuanya harus melalui uji analisis dampak lingkungan (amdal) yang akurat dan memadai.

Tak perlu banyak-banyak membuka kawasan baru, hitung dengan cermat kebutuhannya, uji amdal dan aspek sosialnya. Barulah dibangun. Dalam hal ini pemerintah mesti cermat dan hati-hati. Tak boleh mengorbankan kawasan hutan tanpa merehabilitasinya. Ibukota yang baru nanti haruslah ramah lingkungan dan ramah energi. Tak perlu kuatir tak mampu membuatnya, kita punya segudang insinyur cerdas.

Pelabuhan Sampit disulap menjadi pelabuhan internasional, Bandara Tjilik Riwut dibuat sekelas Changi, Sungai Kahayan dimanfaatkan sebagai wisata sungai, sebagian kecil hutan dan rawa dijadikan taman kota atau tujuan wisata ekologi.

Selain itu, modal awal Palangka Raya sebagai ibukota sudah ada. Kota yang disebut juga Kota Cantik ini memiliki kepadatan penduduk yang rendah sehingga tata ruangnya teratur, tidak semrawut seperti Jakarta. Nantinya, ibukota baru tinggal membuat penyesuaian dengan tata ruang kota yang sudah ada. Kalaupun membuat yang baru, relatif tidak sulit karena penduduknya masih sangat sedikit.

Soal teknis pembangunan sebetulnya bukan hal yang sulit. Yang terpenting justru kemauan kuat pemerintah (political will) sebagai modal utama. Dengan kemauan yang kuat, segala rencana niscaya tercapai.

Pemerintah harus merancang rencana ini semantap dan sematang mungkin. Harus ada payung hukum yang kuat, kemudian sosialisasi, persiapan sumber daya lokal, koordinasi yang jelas dengan pemerintah daerah,sebelum menuju tahap pembangunan massal.

Selain itu, perlu juga diperhatikan aspek sosial dan budaya. Selayaknya orang yang bedol desa, mereka yang ikut bedol desa harus siap secara mental psikis. Persiapan ini bisa berupa pengenalan adat dan budaya setempat agar tercipta masyarakat yang harmonis dan rukun.

Tak ada yang tak mungkin, apalagi jika ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Tak terbayangkan betapa hebat dampaknya. Pastinya, Soekarno tersenyum bangga di alam sana.

:::: Majalah Bulanan Kabari @ http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Utama/Palangka_Raya_Representatif_Jadi_Ibukota_Baru/35261&authorizedAccess

Telenesia9 MMX