Denpasar (ANTARA News) - Mal Tiara Dewata Kota Denpasar, Bali, Senin sore sekitar pukul 15.30 Wita mendapat ancaman bom dari seseorang yang mengaku bernama Abdullah.
Telepon bernada ancaman itu diterima oleh pegawai operator di salah satu mal terbesar yang ada di Ibu Kota Provinsi Bali itu.
Akhirnya manajemen mal tersebut melaporkan ancaman telepon tersebut ke polisi. Polisi langsung mengerahkan satu tim gegana Polda Bali untuk melakukan pemeriksaan di mal tersebut.
Hasilnya setelah dilakukan penyisiran selama tiga jam, tidak ditemukan benda mencurigakan berbahan peledak seperti yang disampaikan oleh penelepon tersebut.
"Telepon bernada ancaman itu diterima oleh operator telepon kami. Telepon itu diterima sekitar pukul 15.30, dan berasal dari seseorang yang mengaku bernama Abdulah," ujar Parlin Pasaribu, operasional dan pengamanan pada Tiara Dewata, di sela-sela pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Dikatakan, si penelepon hanya berkata singkat saat menelepon. Sebab, dia langsung menutup teleponnya setelah mengatakan ancaman tersebut.
"Di `loker` umum Tiara Dewata, saya taruh bahan peledak. Saya tidak main-main," ujar Parlin yang mengutip perkataan si penelepon tersebut.
Ditambahkan, setelah mendapat telepon bernada ancaman, pihaknya melaporkan hal tersebut ke polisi untuk menghindari terjadinya hal yang buruk.
"30 menit kemudian polisi datang, dan langsung melakukan pemeriksaan serta penyisiran di semua kawasan. Tempat yang pertama diperiksa ada `loker`, selanjutnya ke tempat lain," katanya.
Dijelaskan, pihaknya sengaja menutupi terjadinya ancaman bom itu dan tidak memberitahukan kepada pengunjung, untuk menghindari terjadinya kepanikan.
"Maka saat pemeriksaan, polisi bekerja dengan sangat profesional, sehingga aktivitas para pengunjung pun tidak terganggu," ujarnya.
Sehingga selama pemeriksaan terjadi, lanjutnya, aktivitas di mal tempatnya bekerja pun seperti biasa dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Kabag Operasi Polrestabes Denpasar Kompol IGM Sukamerta mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan di berbagai sudut di Tiara Dewata selama tiga jam, hasilnya tidak ditemukan benda mencurigakan.
"Hasil pemeriksaan tidak ditemukan benda mencurigakan, apalagi benda yang mengandung bahan peledak," katanya.
Mengenai ancaman telepon tersebut adalah kerjaan orang iseng, Sukamerta tidak mau berkomentar.
Dalam pemeriksaan tersebut, lanjutnya, dikerahkan satu tim gegana dengan 16 anggota dan dua anjing pelacak.
(ANT-262/M026/S026)
Senin, 18 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar